Negeri stagnan

January 14, 2018


xxi-001/myi

Hujan di hari ini,

menemani pahitnya luka yang dirasa kaki ibuku.
ia seakan tak berguna lagi,
ia hanya melangkah melangkah semu,
di atas seonggok kapas yang penuh dengan duri.

kau nyaman dengan tawa para babu juling, 
yang mereka bak.. bangsawan negeri dongen.

cih...

kau imani anak- anakmu yang berkaratan itu,
yang kau tak sadari jinjitmu hanyalah mendustakan.


Apa yang menghalangimu ibu?
Apakah simpul janji mereka?

Ha..ah..
Mereka membodohimu!
Haruskah ku katakan betapa bodohnya engkau ibu?
Janganlah kau hanya angkat dengkul lesuhmu itu ibu.
Tapi majukanlah!  majukanlah betis jenjanmu.
Biarlah mereka terpijak dalam langkahmu.

Toh, engkau  bukan negeri yang stagnan.

You Might Also Like

0 comments