Budaya nyampah

January 22, 2018


Nyampah adalah sebuah perilaku mengotori suatu tempat dengan sesuatu. Sebenarnya nyampah sendiri tidak ada maknanya di dalam KBBI. Kata nyampah sendiri merupakan perkembangan dari kata sampah yang bermakna sesuatu yang  tidak diperlukan. Jadi nyampah sendiri diartikan sesuatu yang tidak diperlukan, tidak berguna, dan sesuatu kebiasaan yang buruk.
Nyampah sekarang ini mulai diartikan selain sesuatu kegiatan yang real untuk mengotori suatu tempat. Nyampah berkembang maknanya seperti nyampah yang diartikan pembuat rusuh dalam sebuah permainan, nyampah yang diartikan makan(bahasa sasak), nyampah yang diartikan sebagai orang yang ikut campur urusan orang dan masih banyak lagi makna nyampah yang berkembang dikehidupan sehari- hari.
Terus.. nyampah itu baik gak sih? menurut aku sih nyampah sendiri baik apa nggaknya, tergantung dengan objek yang menjadi sampah itu sendiri. Jika objek itu sesuatu yang negatif, bisa kita bilang itu adalah perilaku yang buruk. Namun, jikalau yang disampah itu sesuatu yang bermamfaat, ya aku bisa bilang itu sesuatu yang positif. Tapi, tidak hanya itu nyampah sendiri meskipun yang  menjadi objek itu positif masih bisa dibilang ngak baik juga sih, Kenapa demikian?.
Jaman yang sekarang mulai dimudahkan melakukan sesuatu dengan adanya internet. Termasuk nyampah sendiri kini mulai membudaya dikalangan masyarakat maya. Nyampahnya baik itu  nyampah SCAM (Penipuan), ADULT (Content dewasa), KEUANGAN (info lowongan), STOCK, KESEHATAN, PHISHING, PENDIDIKAN,PRODUK, dan masih banyak lagi lainnya (http://furqonblumah.blogspot.co.id/2010/01/spam-dan-macam-jenisnya.html ). Saat ini, banyak orang mengangap budaya nyampah atau yang lebih dikenal dengan SPAM di dunia maya adalah perbuatan yang tidak baik dan tidak berguna. Padahal, gak semua spam itu tidak baik. Contohnya spam informasi yang kita dapat di email ataupun di sosmed kita, baik itu info tentang sebuah peristiwa, info tentang kajian- kajian agama, dan informasi yang berbau sain.
 Apa yang membuat informasi- informasi tersebut menjadi sampah?. Kembali lagi kepada arti nyampah itu sendiri. Selain dari segi objek sendiri, perilaku penyampah dan tempat juga menjadi andil dari label baik dan buruknya nyampah itu sendiri. Dinalar aja ni. Manusia biasanya menganggap sesuatu yang dia tidak inginkan sebagai sampah, dan sampah sendiri secara global dimaknai sebagai sesuatu yang jelek. Misal, kita mau nyampah informasi tentang diet ke seseorang yang nyatanya orang itu kurus, yang pasti orang itu nganggep kita menggejek mereka dan buruknya kita bisa dilabel tidak sopan sama orang kurus tersebut. “orang udah kurus gini, malah disharin info beginian. Ni orang mau nginah kalih ya..? dasar tukang nyampah”. Jadi nyampahlah pada tempatnya!.
Aku sendiri nyampahnya disini aja di blog pribadi. Karna, aku fikir kalau nyampah diblog lebih aman kali, tergantung pembacanya aja. Dibaca silahkan, nggak dibaca juga gak masalah buat aku. Selain itu amannya karna aku blogger pemula jadi nggak harus beban harus gimana- gimana. Hihi. Lebih bebas aja ngelepasin pikiran- pikiran yang nyampah di otak. Tapi, tetap saat kita nyampah haruslah ada bobotnya. Jangan nyampah sesuatu yang nyatahnya sampah. Tapi, masih di bagi juga. So, itu nggak banget.
Selanjutnya, nyampah dalam hal perilaku penyampahnya sendiri. Kalau berdasar pengamatanku di sosmet dan mood aku sebagai manusia. Prilaku penyampah yang tidak baik itu, saat  informasi itu terus menerus di-share, ataupun perilaku penyampah yang tidak bertanggung jawab. Kita bahas satu persatu. Pertama, informasi yang selalu diulang- ulang akan menyebabkan informasi itu mudah untuk di ingat terlepas baik dan buruk isi informasi tersebut. Hal inilah yang dianggap sebagian orang membosankan. “ah.. ini udah aku baca seratus kali. bosen ah. Mending dihapus aja dari pada nge-spam aku”. Meskpun, kita juga butuh informasi yang diulang- ulang supaya kita lebih ingat bahkan hafal dengan informasi itu. Semisal, saat kita belajar kosa kata, baik itu bahasa inggris, arab dan lain- lain.
Kedua, tanggungjawab dalam kita menyampah itu sangatlah penting. Alangkah baiknya kita memiliki wawasan penuh dan memaskan sampah kita itu legal dimasyarakat. Semisal kita nyampah informasi bahwa tentang cara mengobati penyakit secara non-medis. Namun, kita sendiri tidak memiliki kemampuan dalam hal itu ataupun hanya sebuah coba- coba saja tampa tau dampak medisnya jadi, tanggung jawab disini adalah disaat kita memahami sampah apa yang kita berikan.
Kesimpulannya, nyampah dapat diartiakan sesuatu hal yang positif ataupun negatif. Itu tergantung pada objek sampah itu sendiri memiliki esensi baik ataukah buruk, tempat kita dalam membuang sampah itu sudah benarkah, dan perilaku kita dalam menyampah apakah kita memiliki rasa tanggung jawab.  Beberapa hal tersebut bisa kita terapkan dalam kehidupan kita dalam menyingkapi sampah yang sebenarnya.
Oh..iya.. bedakan yang saya maksud sampah dengan sampah. Cuma mau ingatkan saja,

“Budayakan memilah sampah, baik itu sampah duniawi ataupun mayawi”.



You Might Also Like

0 comments